Seni Mengingat Kematian & Zikrul Maut & Memento Mori

this-is-your-life

Biasanya dalam kegiatan qurban idul adha, sapi atau kambing dikalungi nomor urut. Nomor urut tersebut adalah nomor urut kematian bagi si sapi. Setiap kita-pun juga begitu, ada tanggal, waktu dan bagaimana kita yang telah tertulis entah dimana. Yang pasti kita semua akan mati, akan menjadi mayat kaku, yang diletakkan di tempat sempit nan gelap, lalu ditinggalkan bersama mayat-mayat yang sudah disitu puluhan bahkan ratusan tahun. Sebagai makhluk hidup kita semua akan menjalani proses tersebut. Pernah deg-degan ketika harus disuntik vaksin ketika sekolah dasar ?, nah seperti itulah kita sekarang, kita akan menjalaninya, tetapi yang ini jauh lebih menakutkan dan mengkhawatirkan. FYI, di barat, takut akan kematian (fear of death), menjadi rasa takut no 1. Nomor duanya adalah berbicara dengan orang asing kalau saya tidak salah.

Dalam bahasa Inggris, kita mengenal yang namanya deadline, Jika diterjemahkan menjadi “batas waktu”. Ada kata dead di situ jika kita perhatikan, saya pikir ini buka kebetulan, karena ternyata banyak masyarakat eropa pada zaman abad pertengahan melihat kematian sebagai motivasi hidup mereka. Pada zaman dahulu ada istilah memento mori, bahasa latin dari mengingat kematian. Kalau dalam islam kita mengenalnya zikrul maut. Karena memang, kematian adalah benar-benar deadline dari kehidupan kita.

Berikut adalah karya seni yang lahir dari memento mori yang cukup bisa untuk dihayati  :

Frans Hals, Potrait of a man holding a skull
Frans Hals, Potrait of a man holding a skull
Self-Portrait_by_Thomas_Smith_circa_1680
Self-Portrait_by_Thomas_Smith_circa_1680
Totentanz, Dance of Death
Totentanz, Dance of Death
Tontentanz, Dance of Death
Tontentanz, Dance of Death

Sebagian kalian mungkin juga sudah tahu bahwa salah seorang tokoh dunia, Steve Job, menjadikan memento mori sebagai ritualnya setiap pagi. Hal tersebut terlihat dari kutipan pidatonya di Stanford yang cukup inspiratif,

“For the past 33 years, I have looked in the mirror every morning and asked myself: “If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?” And whenever the answer has been “No” for too many days in a row, I know I need to change something. Almost everything – all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure – these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose.

Dalai lama juga selalu bermeditasi untuk mengingat kematian setiap harinya, 6 x sehari. Dengan mengingat kematian itulah justru kita mengingat nilai kehidupan.Bucket_list_poster

Selain itu film the bucket list, juga bisa menggambarkan, bagaimana kematian bisa menjadi motivasi bagi kehidupan.

Ada yang mengatakan, “cukuplah kematian sebagai motivasi”. Saya setuju, kematian lebih memotivasi daripada kata-kata manis trainer atau motivator di atas panggung 😀 Mungkin ide bagus jika kita menaruh replika tengkorak di kamar kita.

 Sumber kutipan dan gambar :

  • http://startupbros.com/death-motivation-and-legacy/
  • http://www.artofmanliness.com/2012/10/29/memento-mori-art/
  • http://en.wikipedia.org/wiki/The_Bucket_List

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*