Rasa Syukur dapat Membuatmu Hidupmu Lebih Sejahtera, Kata Penelitian

Manfaat Rasa Syukur

Rasa Syukur dapat Membuatmu Hidupmu Lebih Sejahtera daripada Orang Lain, Kata Penelitian

Buk, Budi terpleset jatuh, full body jatuhnya. Melihat raut wajah budi ketika jatuh, teman-temannya pada ngakak, malah ada yang sampai nangis.

“Syukuur”, Ucap cecep

“syuukuriiin””, ucap miimin

“syukrooo” ucap mamat

“Mampuus, wkwk” ucap yanto

Sebenarnya cecep dan mimin mengatakan kata yang sama dengan yanto, yaitu “mampus”. Dahulu mengetahui itu saya dengan sok bijak meluruskan yg seperti mereka, bahwa mereka salah menggunakan kata syukur.

Tapi sekarang tidak lagi. Saya sekarang lebih brilian dan lebih bijak sehingga punya pandangan lain (preet). Sebenarnya cecep dan mimin ingin membesarkan hati si Budi, mereka menerapkan kaidah: pasti masih ada orang yang lebih menderita daripada kamu, sehingga kamu harus bersyukur tidak semenderita mereka

Selalu ada alasan untuk memunculkan rasa syukur

Gitu, Mungkin.

Tetapi sebenarnya Islam sendiri sudah menjelaskannya,

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Ketika pertama kali memperhatikan ayat tersebut rasanya bagaikan aladin yang menemukan gua harta. Bagaimana tidak ? hanya dengan merubah sikap kita, hidup kita bisa lebih baik. Tetapi ternyata tidak sesederhana itu dalam penerapannya. Iri, dengki, dan penyakit hati lainnya masih sering memblokir kita untuk bersyukur.

Sebenarnya efek positif rasa syukur (baik kepada Allah maupun Orang lain) tidak perlu diragukan lagi. Karena sudah mulai banyak penelitian yang memberikan validitasnya terhadap efek syukur ini. Semoga info ini bisa menjadi imun bagi penyakit hati kufur nikmat.

Membuat Jurnal Syukur & Efek Positifnya

Salah satu peniliti yang cukup populer dalam penelitian di bidang syukur adalah Robert A. Emmons, Ph.D.

Pada suatu hari, Emmons dan rekannya mengadakan sebuah penelitan eksperimen. Mereka membagi partisipan menjadi tiga untuk melakukan pekerjaan yang berbeda-beda setiap minggunya. Grup pertama diinstruksikan untuk mencatat 5 hal yang mereka syukuri setiap seminggu. Grup kedua diinstruksikan untuk mencatat 5 kesusahan-kesusahan yang membuat mereka tidak senang setiap seminggu. Dan grup ketiga diinstruksikan untuk mencatat hal-hal yang mempengaruhi mereka Setiap seminggu, dengan terserah mereka, apakah mencatat hal baik atau buruk.

Sepuluh minggu kemudian, grup pertama merasakan kehidupan mereka secara keseluruhan menjadi lebih baik dan juga mereka 25% lebih bahagia dari grup kedua. Mereka lebih sedikit mangalami sakit dan berolahraga 1,5 jam lebih lama.

Dalam studi lanjutan yang dilakukan Emmons, partisipan diminta untuk menuliskan (menjurnal) hal-hal yang mereka syukuri. Tak mengagetkan, Mereka yang menjurnal tiap hari lebih baik daripada yang menjurnal mingguan, efeknya lebih besar.

Tidak hanya itu, studi lanjutan ini juga menunjukan efek lain dari syukur. Grup yang mempraktekan instruksi tersebut melaporkan bahwa mereka menawarkan dukungan atau pertolongan lebih dengan masalah pribadi, atau sederhananya, orang-orang yang lebih bersyukur menjadi lebih baik kepada orang lain. Dengan kata lain juga sifat syukur bisa menjadi barometer moral seseorang.

Emmons memberikan simpulan penelitiannya dengan pesan berikut, “Jika kau ingin tidur lebih nyenyak, hitunglah karunia, bukan domba

Selain itu dari artikel newyorktimes menyimpulkan efek positif syukur dari berbagai penelitian : Cultivating an “attitude of gratitude” has been linked to better health, sounder sleep, less anxiety and depression, higher long-term satisfaction with life and kinder behavior toward others, including romantic partners. A new study shows that feeling grateful makes people less likely to turn aggressive when provoked.

Berdasarkan kutipan tersebut berarti bahwa sikap syukur mempunyai hubungan dengan kesehatan yang lebih baik, tidur yang lebih nyenyak, tingkat kekhawatiran dan depresi yang rendah, kepuasan hidup jangka-panjang yang lebih tinggi, akhlak yang baik.

Jadi, Manfaat dari rasa syukur yang dipelihara yaitu:

  1. Merasakan kehidupan secara keseluruhan menjadi lebih baik
  2. 25% lebih bahagia dari mereka yang tidak bersyukur
  3. Lebih sedikit mengalami sakit
  4. Berolahraga 1,5 jam lebih lama
  5. Tidur lebih nyenyak
  6. Mengurangi depresi dan kekhawatiran
  7. Hubungan sosial yang lebih memuaskan

Simpul : The Role Model

Nabi Muhammad Saw tidak pernah sakit, pernah itu pun karena diracuni dan menjelang beliau wafat. Nabi Muhammad Saw adalah salah satu contoh terbaik dalam bersyukur, berikut adalah salah satu momen syukur Nabi yang cukup menggerakan hati :

Disebutkan Nabi SAW senantiasa menunaikan shalat malam, hingga membuat kedua telapak kaki beliau bengkak. Melihat hal itu, Siti Aisyah RA bertanya, “Mengapa engkau melakukannya, ya, Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang terkemudian?” Nabi pun menjawab, “Tidak bolehkah aku bila menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?” (HR Bukhari)

Smoga kita bisa menjadi hamba mudah hati untuk bersyukur.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*