Pernah, pada suatu saat temanku meminta saranku untuk mencarikan handphone baru untuknya. Kemudian saya beritahu salah satu handphone produk lokal, karena saya lihat spesifikasinya bagus dan harganya murah.
“Ah, ngga mau yang lokal pokoknya. Ane maunya yang prestise !” dia meremehkan saranku.
Okelah, itu sih pilihan masing-masing mau mengutamakan prestise. Tetapi apakah penting prestise? Dan lagi, apakah produk lokal selalu inferior dibanding merek asing dalam ke-prestise-an?
Kalau katanya Pak Yuswohady, merek lokal menderita kanker parah stadium 4 di Indonesia. Kalau dibandingkan dengan merek asing seperti petinju kelas bulu lawan. Bukan karena produk indonesianya yang parah, tetapi persepsi masyarakat Indonesia terhadap brand lokal yang “sudah terlanjur”.
Padahal, merek-merek lokal sudah ada yang mendunia. Bahkan mungkin merek yang kita anggap asing sebenarnya adalah merek lokal, ngga tahu kan?
Dan yang paling penting dengan berbelanja produk merek lokal, Anda sedang menguntungkan diri Anda sendiri.
Ngga Percaya?
Oke fine, Biar penelitian-penelitian berikut ini yang memberi tahu Anda1:
Kamu Sendiri yang Akan Diuntungkan
Ketika Anda berbelanja produk lokal atau produk dari bisnis lokal, maka Anda akan lebih diuntungkan dibanding berbelanja produk asing.
Tahun 2013 Civic Economics merilis sebuah penelitian2, tentang perbandingan bisnis lokal vs. Bisnis nasional dalam berkontribusi kepada ekonomi lokal. Objek penelitiannya berada di sebuah provinsi di Kanada. Penelitian tersebut menghasilkan penemuan berikut :
Liiiihat kan? Sederhananya, grafik di atas berarti bahwa bisnis lokal lebih banyak memberikan keuntungan untuk masyarakat di sekitarnya dibanding bisnis nasional. Setiap penjualan sebanyak 1 jt dolar, ritel lokal memberikan keuntungan ekonomis ke masyarakat sekitarnya sebanyak 450ribu dolar, dibanding ritel nasional hanya sebanyak 170ribu dolar.
Terus, sebelum kita memutuskan untuk makan di luar, pernakah kita mempertimbangkan untuk makan di restoran lokal atau restoran franchise asing?
Penelitian di atas mengatakan bahwa, ketika kita makan di restoran lokal, kita menguntukan ekonomi masyarakat lokal sebanyak 65%. Sedangkan restoran nasional hanya 30%.
Maaaasih ngga percaya?
Penelitian diadakan di tempat lain, yaitu Salt Lake City, Utah. Berikut kesimpulan hasil penelitiannya3 :
- Uang yang dibelanjakan ke ritel lokal, 52% kembali ke mereka.
- Uang yang dibelanjakan ke ritel nasional hanya 14% yang kembali.
- Pendapatan restoran lokal dari makanan yang mereka beli, 79% kembali ke mereka sendiri.
- Pendapatan restoran nasional dari makanan yang mereka beli, hanya 30% yang kembali ke mereka sendiri.
Sudah jelaskan betapa merek lokal bisa menguntungkan kita?
Menciptakan Lapangan Kerja Untukmu atau Keluargamu atau Temanmu atau Saudaramu
Civic Economic, dalam penelitian yang sama4, menemukan bahwa ketika kita belanja di bisnis lokal akan menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak :
Across both sectors, this translates into about 2.6 times as many local jobs created when spending is directed to independent businesses instead of chains. The study concludes that a shift of just 10 percent of the market from chains to independents would produce 31,000 jobs paying $940 million in annual wages to BC workers.
Artinya, ketika mereka berbelanja ke bisnis lokal, akan tercipta lapangan pekerjaan 2,6x lebih banyak dibanding kalau kita berbelanaja ke bisnis nasional. Selain itu, setiap perpindahan 10% dari bisnis nasional ke bisnis lokal, akan tercipta 31.000 lapangan pekerjaan dengan upah 940juta dolar pertahun bagi mereka.
Tidak hanya di Canada, tetapi juga di Portland, Maine5 :
The study concludes that, if residents of the region were to shift 10 percent of their spending from chains to locally owned businesses, it would generate $127 million in additional local economic activity and 874 new jobs.
Dan juga di Michigan6:
This study concludes that if residents of Grand Rapids and surrounding Kent County, Michigan, were to redirect 10 percent of their total spending from chains to locally owned businesses, the result would be $140 million in new economic activity for the region, including 1,600 new jobs and $53 million in additional payroll.
Intinya setiap terjadi kenaikan dalam perbelanjaan di bisnis lokal, akan tercipta lapangan pekerjaan lebih banyak di masyarakat lokal tersebut, dibanding jika kita berbelanja di bisnis nasional / asing.
Now what? Anda sebagai konsumen juga memiliki kekuatan untuk menentukan nasib masyarakat Anda.
Menyelamatkanmu dan Orang Terdekatmu dari PHK
Pernahkah Anda bertanya apakah Departement Store seperti Hypermart dan Giant menciptakan lapangan pekerjaan atau tidak?
Yah, secara logika tentu iya. Usaha besar semacam itu pasti membutuhkan banyak pegawai kan?
Tetapi penelitian ini mungkin agak anti-intuitif.
Pertama yang dilakukan Basker (2005)7, tentang, dampak adanya departemen store besar seperti Wal-Mart terhadap bisnis di sekitarnya. Ini Hasilnya :
Penelitian ini menemukan, dalam 5 tahun sejak kedatangan Wal-Mart, kabupaten rata-rata kehilangan 4 bisnis ritel, 1 supermarket dan 1 toko besar.
Penelitian lainnya dilakukan juga oleh Davis dkk (2012)8. Mereka meneliti tentang dampak kedatangan Wal-Mart terhadap ritel lokal.
Penelitian tersebut menemukan bahwa pembukaan Wal-Mart pada Chicago Barat tahun 2006 menyebabkan ¼ bisnis dalam jarak 4 mil gulung tikar.
Jadi, yap, ternyata apa yang kita pikirkan tak selalu sejalan dengan realita. Dan mungkin realita tersebut sengaja disembunyikan sampai ada yang menelitinya.
Terhindar dari Kemiskinan
Ada Indikasi Menyebabkan Kemisikinan bagi Beberapa Pihak Masyarakat. Goetz dan Swaminathan (2006)9 Hubungan adanya Wal-Mart dengan tingkat kemiskinan. Simpulan dari penelitiannya adalah:
After controlling for other factors that influence poverty rates, the study found that U.S. counties that had more Wal-Mart stores in 1987 had a higher poverty rate in 1999 than did counties that started the period with fewer or no Wal-Mart stores.
Artinya, penelitian menemukan bahwa kabupaten-kabupaten di US yang memeliki banyak toko Wal-Mart pada tahun 1987, memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi pada tahun 1999 dibanding kabupaten yang mempunyai toko Wal-Mart lebih sedikit.
Mempunyai Masyarakat yang Peduli
Kalau perekonomian terpusat hanya ke beberapa pihak saja, efeknya adalah masyarakat tersebut menjadi antipati. Blanchard dan Mattews (2006)10 menemukan bahwa:
This study finds that residents of communities with highly concentrated economies tend to vote less and are less likely to keep up with local affairs, participate in community organizations, engage in reform efforts or participate in protest activities at the same levels as their counterparts in communities with dispersed economies composed predominantly of locally owned small businesses.
Artinya, masyarakat yang terjadi kesenjangan ekonomi didalamnya, cenderung menjadi masyarakat yang tidak peduli dan skeptis.
Mau tinggal di masyarakt yang antipati dan skeptis?
Lebih Banyak Sedekah
Know what? Ternyata perusahaan kecil lebih banyak memberikan donasi per pegawainya dibanding perusahaan besar. Berikut penelitian Frishkoff (1991)11
Penelitian menemukan bahwa, Perusahaan dengan pegawai kurang dari 100 orang donasi rata-rata 789 US Dollar per pegawai. Sedangkan perusahaan dengan pegawai lebih dari 500 hanya 334 USD.
7 Bukti Kenapa Kamu Sebaiknya Membeli Produk Lokal
Lebih Sedikit Polusi
Ketika kita berbelanja produk Asing kita secara tidak langsung meningkatkan polusi lingkungan. Mengapa? Karena namanya produk asing pasti membutuhkan transportasi dari negara asing tersebut ke negara kita. Dan ternyata untuk di Amerika Serikat polusi yang dihasilkan cukup lumayan12 :
Artinya : Transportasi produk dengan nilai total
2,2 triliun USD dari 150 Negara :
- Menghabiskan 1,1 Miliar galon BBM
- Menghasilkan 1 miliar metrik tons CO2
- Menghasilkan 25% CO2 dari kebanyakan negara
Di Indonesia? Mungkin tidak kalah parah, ini dikarenakan Indonesia negara kepulauan, sehingga membutuhkan sumber daya transportasi lebih banyak.
Kesimpulan
Membeli produk lokal memiliki keuntungan bagi kita, baik sebagai indivdu maupun kolektif. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut :
- Kamu Sendiri yang Akan Diuntungkan
- Menciptakan Lapangan Kerja Untukmu atau Keluargamu atau Temanmu atau Saudaramu
- Menyelamatkanmu dan Orang Terdekatmu dari PHK
- Terhindar dari Kemiskinan
- Mempunyai Masyarakat yang Peduli
- Lebih Banyak Sedekah
- Lebih Sedikit Polusi
1 https://ilsr.org/key-studies-why-local-matters/
2 http://www.civiceconomics.com/app/download/7120042004/Independent+BC+for+Screen.pdf
3 http://www.localfirst.org/images/stories/SLC-Final-Impact-Study-Series.pdf
4 http://www.civiceconomics.com/app/download/7120042004/Independent+BC+for+Screen.pdf
5 http://www.mecep.org/view.asp?news=2003
6 http://civiceconomics.com/app/download/5841655104/GR+Local+Works+Complete.pdf
7 http://www.missouri.edu/~baskere/papers/
8 http://edq.sagepub.com/content/26/4/321.abstract
9 http://www.blackwell-synergy.com/doi/abs/10.1111/j.1540-6237.2006.00377.x
10 http://muse.jhu.edu/login?auth=0&type=summary&url=/journals/social_forces/v084/84.4blanchard.html
11 http://www.ntis.gov/search/product.aspx?ABBR=PB92112028
12 http://www.huffingtonpost.com/mike-salguero/why-buying-local-is-worth_b_4310520.html
Leave a Reply